Proses pembelajaran dengan metode ceramah di dalam kelas sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan. Banyak sekolah yang menginginkan para pengajarnya menerapkan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Hal itu sangat penting mengingat siswa-siswa zaman sekarang berbeda dengan siswa-siswa zaman dahulu. Siswa zaman sekarang adalah siswa yang sangat aktif dan melek akan pentingnya teknologi informasi. Tidak jarang sumber-sumber pembelajaran didapatkan para siswa tanpa bimbingan para guru. Mereka bisa memperoleh materi pembelajaran dengan mengakses teknologi informasi seperti Youtube dan internet.
Untuk menunjang perkembangan pembelajaran siswa kelas IX, SMPIT mengadakan AMT dengan konsep Outdor Learning selama tiga hari Vila Asia Jaya, Pecet, Mojokerto. Acara ini dimulai dengan proses pemberangkatan para siswa secara backpacker. Para siswa dibagi menjadi beberapa grup dengan dibekali uang Rp.100.000,- untuk modal pemberangkatan. Mereka dituntut untuk bisa mandiri mengelola uang kelompok untuk sampai di lokasi acara.
Baca juga: Rodheo Akhmad Romansyah, Awalnya pesimis Akhirnya Sukses jadi Hafizh
Menariknya, para siswa dilarang menggunakan aplikasi transportasi online. Hal ini dimaksudkan agar para siswa lebih bijak memanfaatkan teknologi dan mampu memahami kesusahan para supir angkutan umum konvensional yang kalah bersaing dengan penyedia jasa transportasi online.
Selain itu pemberangkatan secara backpacker akan melatih komunikasi, kreativitas, kolaborasi, dan pikiran kritis para siswa. Para siswa akan belajar berkomunikasi, bekerja sama, berhemat, dan berkolaborasi antar sesama anggota kelompok.
Acara AMT dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kreativitas dan motivasi belajar siswa. “Siswa-siswa diajak untuk belajar secara outdor agar pembelajaran lebih hidup dan menyenangkan. Para siswa juga diberikan ruang yang begitu luas untuk mengembangkan minat, bakat dan kreatifitas mereka” ujar Rija Agustin, selaku Wakil kepala kurikulum SMPIT Darul Fikri.
Quency Felicia, salah satu peserta AMT merasa senang dengan terselenggaranya AMT. Ia mengaku mendapatkan banyak pengalaman berharga di acara tersebut. Ia juga berkesempatan untuk mengajar mengaji di TPQ dan berkunjung ke MI Darusalam Pacet, Mojokerto. Disana ia mengadakan diskusi dan belajar memanajemen kelas. “Sungguh pengalaman yang luar biasa bisa mengajari adik-adik MI Darusalam. Saya tidak akan lupa pada kegiatan itu” tutup Quency Felicia.