Oleh: Saifuddin Yahya, Lc
عن أَبي هريرة – رضي الله عنه: أنَّ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: «لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا في النِّدَاءِ والصَّفِ الأَوَّلِ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاسْتَهَمُوا عَلَيْهِ، ولو يَعْلَمُونَ مَا فِي التَّهْجِيرِ لاَسْتَبَقُوا إِلَيْهِ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي العَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا». متفقٌ عَلَيْهِ.
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “ Sekiranya manusia mengetahui (pahala) adzan dan (pahala) shalat di shaf pertama, lalu mereka tidak menemukan cara untuk mendapatkannya melainkan dengan undian pasti mereka akan melakukan undian tersebut. Dan sekiranya mereka mengetahui (pahala) datang di awal waktu untuk mengerjakan shalat pasti mereka berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Dan sekiranya mereka mengetahui (pahala) shalat isya dan subuh niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak ”.HR Muttafaqun ‘Alaih
Pelajaran yang dapat diambil dari hadits di atas:
- Besarnya pahala adzan dan shalat di shaf pertama. Seperti yang disebutkan di hadist berikut:
“المُؤذِّنُونَ أَطْولُ النَّاسِ أعْنَاقاً يوْمَ القِيامةِ” رواه مسلم.
“Para juru adzan itu manusia yang terpanjang lehernya pada hari kiamat ” H.R Muslim
Imam Nawawi mengartikan ini dengan beberapa makna:
- Orang yang paling banyak pahalanya;
- Orang yang terhindar dari kesusahan pada hari kiamat;
- Pemimpinnya manusia,
- Orang yang paling banyak pengikutnya;
Baca juga: MUTIARA HADITS 31 Januari 2020: KEUTAMAAN WUDHU
E Orang yang paling banyak amalnya (Syarh Shahih Muslim: 4/92)
“Sesungguhnya Allah dan Malaikat bershalawat untuk shaf-shaf pertama”.HR Abu Dawud
- Keutamaan datang di awal waktu untuk mengerjakan shalat fardhu. Sebagaimana disebutkan di hadist lain bahwa ini merupakan amalan yang paling utama.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika ditanya : Amalan apa yang paling utama? Beliau menjawab: “Shalat pada waktunya” HR Bukhari Muslim.
- Besarnya pahala shalat fardhu khususnya shalat Isya dan Subuh. Sebagaimana disebutkan di hadist berikut:
“مَن صلَّى العِشاءَ في جماعةٍ كان كقيامِ نِصفِ ليلةٍ، ومَن صلَّى العِشاءَ والفَجرَ في جماعةٍ كان كقيامِ ليلةٍ”
“Barangsiapa yang shalat Isya secara berjamaah maka pahalanya seperti melaksanakan qiyamullail separuh malam dan barangsiapa yang shalat Isya dan Subuh secara berjamaah maka pahala seperti melaksanakan qiyamullail semalam penuh”. HR Ahmad (491), Muslim (656), At Tirmidzi (291)
?????

Ayat Alquran & Hadist yang berkaitan dengan tema diatas:
- Anjuran bagi seorang muadzin harus mempunyai suara yang bagus
Abdullah bin Zaid (shahabat yang mimpi diajarkan lafadz adzan) memberitahukan perihal mimpinya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kemudian beliau bersabda:
إنها لرؤيا حق إن شاء الله،فقم مع بلال فألقيها عليه،فليؤذن بها فإنه أندى صوتا منك
“Sungguh ini mimpi yang benar in syaa Allah, berdirilah Engkau dengan Bilal dan ajarkan ia bacaan tersebut agar dia mengumandangkannya karena suaranya lebih merdu darimu” HR Abu Dawud dan Tirmidzi
- Syetan akan lari terbirit-birit ketika mendengarkan adzan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ التَّأْذِينَ
“Apabila panggilan shalat (adzan) dikumandangkan maka setan akan lari sambil kentut hingga dia tidak mendengarkan adzan lagi” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Anjuran menjawab adzan bagi yang mendengarkannya
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
إِذَا سَمِعْتُمُ النِّدَاءَ فَقُوْلُوْا مِثْلَ مَا يَقُوْلُ الْمُؤَذِّنُ
“Apabila kalian mendengar adzan maka ucapkanlah seperti yang sedang diucapkan muadzin.” (HR. Al-Bukhari no. 611 dan Muslim no. 846)
Ketika muadzin sampai pada pengucapan:
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ، حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ
Maka yang mendengarkannya membaca:
لاَ حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
- Keutamaan doa selepas adzan yaitu akan mendapatkan syafa’at/pertolongan dari Rasulullah SAW pada hari kiamat
Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhuma, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “ Siapa mendengarkan adzan, lalu dia membaca doa:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ ، وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الوَسِيلَةَ وَالفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
“Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah al-wasilah (derajat di surga), dan al-fadhilah (keutamaan) kepada nabi Muhammad. Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati kedudukan terpuji yang Engkau janjikan.”
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, siapa yang membaca doa setelah adzan maka Halal baginya syafaatku pada hari kiamat. (HR. Bukhari, Abu dawud, Tarmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah).
Baca juga: WAKAF PEMBEBASAN LAHAN
- Waktu setelah adzan adalah waktu yang mulia, ia termasuk waktu yang mustajab untuk berdoa
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا
“Sungguh berdo’a antara adzan dan iqomah tidak tertolak, maka pergunakanlah untuk berdo’a.” HR. Ahmad
والله أعلم بالصواب
Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh.
Aamiin Ya Rabbal ‘Aalamiin
Hanya Allah-lah yang memberi taufik dan hidayah…
BIDANG DAKWAH
PONDOK PESANTREN TAHFIDZ ALQURAN DARUL FIKRI SIDOARJO
Silakan dishare…