Lebih lanjut Syaikh Husein bercerita, bahwa ia belajar dengan tekun dari masjid ke masjid, sehingga ia mampu menyelesaikan hafalan Qur’an pada umur 13 tahun. Salah satu rahasianya adalah bagaimana bersikap tawadhu dan hikmatnya ketika belajar pada para ulama besar.

Tentu saja para santri antusias menyimak penjelasan ini. Hasan Huwaidi, santri MAIT Darul Fikri kelas 10 Program Keagamaan, mengaku sangat senang dan belajar banyak hal. Santri asal Kalimantan ini semakin bersemangat untuk melanjutkan cita-cita bisa kuliah di Timur Tengah. .

Senada dengan Hasan Huwaidi, santri yang lainnya, Muhammad Hudzaifah, yang juga Ketua OSIS MAIT Darul Fikri, juga bergembira atas kedatangan Syaikh Husain. Pemuda asal Surabaya ini berharap kuliah ini bisa menambah wawasan dan motivasi teman-temannya agar lebih giat belajar sehingga bisa melanjutkan kuliah di Timur Tengah.
.

Al Iklas Kurnia Salam, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, menjelaskan program ini adalah salah satu program unggulan di MAIT Darul Fikri. “Program Kuliah Karyawan inspirasi yang mendatangkan pembicara skala internasional merupakan program untuk memperluas cakrawala santri dan memberikan inspirasi pada santri agar lebih termotivasi dalam meraih cita-cita,” katanya. .

Lebih lanjut, kata Ustad Al Ikhlas, selain mendatang Syaikh dari Arab untuk menunjang pengenalan budaya dan sistem pendidikan di Timur Tengah, Dafi juga berencana untuk mendatangkan pembicara dari Eropa. “Tujuannya, agar santri MAIT Darul Fikri yg ingin belajar di Eropa juga terfasilitasi. Insya Allah, bulan depan juga akan ada pembicara dari Eropa,” pungkasnya. .

#darulfikri #pesantrentahfizh #pesantrenjuara #madrasahhebat#sekolahunggulan