Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) memang sangat penting diterapkan disetiap kantor. Tak terkecuali di lingkungan pesantren, penyedia layanan pendidikan. Sebab tanpanya, jaminan kerja bagi guru, pegawai adminsistrasi, dan santri saat proses pembelajan akan diragukan.
Begitu pula Pesantren Tahfizh Al Qur’an Darul Fikri Sidoarjo (Dafi). Di Dafi keselamatan dan kesehatan kerja begitu diperhatikan. Baik tenaga pendidik maupun siswa diberikan fasilitas check up kesehatan rutin. Layanan dokter untuk pemeriksaan rutin juga secara berkala berlangsung setiap beberapa hari.
Selain itu, aspek keselamatan kerja juga didukung penuh dengan tersedianya alat-alat penunjang keselamatan seperti pemadam api portable dan sarung tangan bagi tukang dan petugas kebun.
Baca juga: A’isy Ayyasy Mahmudi: Santri Juara Bersuara Merdu
Yang paling unik dari program K3 di Dafi adalah adanya program Hiro yang mengandalkan sinergi Guru dan Santri Dafi. Program hiro adalam program yang dimaksudkan untuk menjaga keamanan lingkungan pesantren di sabtu malam selama semalam penuh. Para santri dan guru bekerja sama berkeliling pondok untuk memantau kondisi lingkungan dari aktivitas negatif seperti pencurian, bullying, dan kenakalan remaja lain.
Selain itu para petugas Hiro juga bertugas memastikan setiap barang terletak pada tempatnya. Hal itu mejadi penting bukan hanya untuk kerapihan area pesantren tapi juga menjaga menjaga keselamatan setiap penguni pesantren. Bayangkan jika keset dan tempat sampah tidak terletak pada tempatnya, maka bisa dipastikan lingkungan pondok akan kotor dan berbahaya bagi kesehatan.
Sultan Syahputra Yulianto santri Madrasah Aliyah PPTQ Darul Fikri mampu memotret program Hiro di Dafi secara menarik dan menjadikanya sebagai sebuah essay. Sultan secara apik melihat program itu sebagai peluang untuk mengikuti lomba essay Safety Competition yang diadakan Politeknik Perkapalan Negeri Surapaya (PPNS) pada awal Februari 2020.
Berkat ketekunan dan bimbingan guru yang intensif artikel berjudul “Hiro Dafi, Kenalkan Budaya K3 Dalam Selimut Ukhuwah” menjadi jawara di ajang terjebut. Sultan mengaku bahagia dengan pencapaianya menjadi juara lomba essay tingkat Provinsi Jawa Timur. Ia merasa kerja keras dan jerih payahnya selama melakukan riset terbayar lunas. Ia berharap untuk terus menghasilkan artikel-artikel bermutu yang bisa diikutkan lomba.
Agung Heru Setiawan selaku Direktur Dompet Al Quran Indonesia (DQ) tak kalah bahagia dengan pencapaian Sultan. Pasalnya santri yatim penerima manfaat DQ itu membutikan bahwa dirinya adalah santri yang giat belajar dan ingin maju. DQ berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan Sultan selama di pondok dalam bentuk beasiswa. DQ berharap Sultan bisa terus berkarya dan membuat semua orang bangga padanya, ungkap Agung Heru Setiawan melalui aplikasi WA.