Resume Kajian Majelis Cinta Al Qur’an “No Khalwad Until Akad”

Resume Kajian Majelis Cinta Al Qur’an “No Khalwad Until Akad”

Masalah pergaulan bebas dikalangan masyarakat Indonesia terutama remaja adalah masalah serius. Masalah ini merupakan sumber dari asal mula dosa besar zina. Masalah ini perlu penanganan khusus. Salah satunya dengan adanya pembelajaran yang baik tentang tata cara bergaul yang islami dan tata cara mendapatkan jodoh yang sesuai syariat.

Ust Heru Kusumadi,Lc,MPd.I dalam kajian majelis cinta Al Qur’an menjelaskan tujuan kahir dari pacaran adalah untuk putus. Putus tersebut bisa terjadi karena pasangan tersebut memutuskan berpisah atau memutuskan untuk menikah. Putus karena pisah merupakan putus yang menyakitkan sedangkan putus karena menikah adalah putus yang bahagia. Putus yang bahagia tersebut bukan berarti putus yang berkah. Mengapa demikian, sebab menikah yang diawali dengan pacaran bukanlah menikah dengan jalan yang terbaik.

Cerita-cerita indah tentang hubungan lawan jenis baiknya memang dilakukan setelah menikah. Cerita-cerita indah yang dilakukan setelah menikah akan menjadi pahala dan menuai keberkahan. Berbeda dengan cerita indah yang dilakukan sebelum menikah. Kisah indah tentang pacaran tersebut akan merugikan dan merupakan dosa yang besar.

Baca juga: MUTIARA HADITS 14 FEBRUARI 2020: ANJURAN MEMBACA AYAT-AYAT & SURAT-SURAT KHUSUS

Akibat yang timbul dari dosa pacaran adalah terganggunnya perasaan dan konsentrasi seseorang. Apalagi jika orang tersebut masih dalam status pelajar. Maka yang terjadi pelajaran akan terganggu karena bayangan-bayangan palsu tentang keindahan pacaran selalu menghantui orang itu.

Pesantren adalah salah satu tempat yang bisa mengobati masalah pergaulan bebas dan maraknya pacaran di kalangan remaja. Di pesantren pembatasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan dijaga dengan ketat. Para santri didik untuk menjaga pandangan dan pergaulan. Aktualisasi untuk maksiat ditutup. Masa depan yang kelam bisa dicegah. Salah satu pilihan terbaik untuk mendidik anak-anak muda untuk jauh dari perbuatan zina adalah masuk di pesantren.

Maka beruntunglah bagi mereka yang sudah hidup dan sekolah di lingkungan pesantren. Segala hal yang baik sudah dipersiapkan unsuk menyongsong masa depan yang cerah. Bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat

Bagikan Artikel ini:

WhatsApp
Telegram
Twitter
Facebook

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel & Berita
Menarik Lainnya

Informasi seputar DAFI
  • Semua
  • Artikel
  • Berita
  • Fiqh & Ibadah
  • Kabar Dafi
  • MAIT
  • Pendidikan
  • SMPIT
  • Tahfidzh
  • Teknologi & Sains Qur'an
Semua
  • Semua
  • Artikel
  • Berita
  • Fiqh & Ibadah
  • Kabar Dafi
  • MAIT
  • Pendidikan
  • SMPIT
  • Tahfidzh
  • Teknologi & Sains Qur'an

Usaha dan Tawakkal, Marfu’ah Santri SMP DAFI Khatamkan 30 Juz Al Qur’an

Marfu’ah Alya Hamdani adalah santri kelas 9E yang merupakan santri DAFI ke – 312 yang berhasil menghafalkan 30 Juz Al Qur’an. Motivasi yang dibangun oleh ...
Baca Lanjutannya →

Hafalkan Per kata, Firyal Santri SMP DAFI Taklukkan 30 Juz Al Qur’an

Firyal Nadya Ulya santri putri kelas 9E SMP DAFI ini mengemukakan motivasinya. Firyal meyakini bahwa dengan memiliki khatam di SMP DAFI ini dapat membahagiakan kedua ...
Baca Lanjutannya →

Tebar Dakwah dan Kepemimpinan! DAFI Pesantren Al Qur’an Science Terjunkan 245 Da’i Muda ke Berbagai Daerah

            DAFI Pesantren Al Quran Science sangat memegang visi misinya dalam mencetak generasi Qurani yang tangguh di era globalisasi ini. Pondok Pesantren ini terletak di ...
Baca Lanjutannya →
Scroll to Top