Eksistensi Dafi sebagai sekolah Para Juara kembali terbukti pada acara gerakan tanam seribu pohon di lereng Gunung Arjuno Kabupaten Pasuruan. Santri Dafi, baik SMP dan MA ikut serta dalam agenda pelestarian lingkungan pada 14-15 Januari 2020.
Dari kegiatan tersebut, Santri Dafi dapat menyadari pentingnya lingkungan untuk generasi masa depan. Santri Dafi bisa ikut merasakan bagaimana menjaga lingkungan untuk generasi penerus.
Efek dari keikutsertaan santri Dafi dalam acara lingkungan tersebut, Santri Dafi kemali masuk dalam pemberitaan Radar Surabaya. Berikut ini adalah hasil liputan Radar Surabaya mengenai kegiatan tanam pohon santri Dafi:
Santri Darul Fikri (DaFi) Turut Aksi Reboisasi
SUKODONO- Yayasan Grojogan Sewu dan BKSDA Kabupaten Pasuruan menggelar gerakan menanam 1000 pohon di lereng Gunung Arjuna. Santri SMP dan MA Darul Fikri diikutsertakan dalam acara yang digelar pada, 14-15 Januari tersebut.
Kepala MA Darul Fikri, Angga Wahyu Wardhana, SS menjelaskan, tujuan 12 santri diikutsertakan pada acara penanaman 1000 pohon agar terbentuk jiwa peduli lingkungan. Serta berkontribusi nyata terhadap tanah air. “Mengajarkan kepada santri untuk siap terjun ke dalam masyarakat yang beragam,” ujarnya kepada Radar Sidoarjo, Rabu (15/1).
Dia berharap, santri yang mengikuti aksi tersebut nantinya mampu menerapkan ilmu yang diperoleh di lingkungan pesantren. Selain itu, santri dapat menerapkan di lingkungan masyarakat dan menjadi motor perubahan terkait menjaga lingkungan. “Santri diharapkan lebih kritis terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar,” terangnya.
Waka Kesiswaan MA Darul Fikri, Ardi Ris Mawan, S.Pd mengatakan, diharapkan dengan acara tersebut santri dapat mewujudkan pengurangan risiko bencana. Sebab reboisasi merupakan kegiatan yang positif untuk menjaga kestabilan alam dan lingkungan. “Penanaman pohon dapat dirasakan mendatang sebagai paru-paru dunia,” bebernya.
Pendamping santri di lapangan, Khafidz Ardiansyah, S.Pd menjelaskan, acara tersebut terbuka untuk umum. Sehingga pihaknya memanfaatkan dengan baik momen tersebut. Sebagai bentuk pembelajaran bagi santri terhadap isu lokal yang berkaitan dengan lingkungan. “Harapannya para santri dapat membagikan ilmu dan pengalaman dengan teman-temannya di pesantren,” pungkasnya. (hil)